cover
Contact Name
Zaqlul Iqbal, STP, M.Si
Contact Email
zaqluliqbal@ub.ac.id
Phone
+62341580106
Journal Mail Official
-
Editorial Address
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya Jl. Veteran, Malang, 65145
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : 2656243X     DOI : https://doi.org/10.21776/ub.jkptb
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem (JKPTB) (ISSN: 2656-243X) has published the state-of-art articles which focus on both fundamental studies and applied engineering including Power and Agricultural Machinery, Mechatronics and Agro-industrial Machinery, Food and Post-Harvest Technology and Soil and Water Engineering. By providing an update issue and current topic in agricultural technology field, JKPTB becomes the reference for many scientist and stakeholders who work on Agricultural Engineering
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 3 (2021)" : 10 Documents clear
Analisis Teknoekonomi Agrobisnis Taoge di Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat Febi Febriansyah; Rizky Mulya Samporno; Ahmad Thoriq; Sophia Dwiratna Nur Perwitasari
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.05

Abstract

Taoge merupakan kecambah dari kacang hijau yang banyak diminati sebagian besar masyarakat Indonesia karena manfaatnya bagi kesehatan. Permintaan taoge yang tinggi menyebabkan tumbuhnya agrobisnis taoge di beberapa wilayah Indonesia. Penelitian ini bertujuan melakukan analisis teknoekonomi agrobisnis taoge di Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Data dikumpulkan melalui pengamatan, dokumentasi dan wawancara langsung. Analisis aspek teknis dan teknologi meliputi kapasitas produksi, teknologi proses, dan peralatan yang digunakan dalam memproduksi taoge sedangkan aspek finansial yang dianalisis meliputi harga pokok produksi, titik impas, keuntungan usaha, Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP). Hasil penelitian menunjukkan secara teknis dan teknologi, proses produksi taoge masih dilakukan secara tradisional dengan tahapan yang terdiri atas perendaman pertama, pencucian, pemisahan, perendam kedua, pemindahan, penyiraman, pemberian pupuk cair untuk tanaman taoge, panen, pengemasan, dan pengiriman taoge. Tahapan proses tersebut dilakukan dengan siklus selama empat hari dengan kapasitas input kacang hijau sebesar 6 000 kg/bulan dan dihasilkan taoge sebesar 30 000 kg taoge perbulan. Hasil analisis finansial diperoleh besarnya biaya produksi sebesar Rp 204 728 649.00 perbulan, harga pokok produksi taoge sebesar Rp 6 824 perkg. Taoge hasil produksi terjual 90% dengan harga Rp 8 000/kg. Pada analisis menggunakan suku bunga 12% pertahun dan umur proyek 10 tahun akan diperoleh NPV sebesar Rp 783 106 745, BCR sebesar 1.055 dan IRR sebesar 45.13% dan modal akan kembali pada bulan ketiga.
Rancang Bangun Fermentor Yogurt Susu Kambing Etawa dengan Sistem Kontrol Sensor pH 4502C dan Suhu DS18B20 Berbasis Arduino UNO R3 Purwandaru, Kresna; Faturrohman, Denisya Eka; Putri, Anima Rahmatika; Maghfiroh, Rashieka Putri; Ridhollah, Muhammad Rifqi; Dewi, Luthfi Kurnia
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.10

Abstract

Yogurt merupakan produk pangan fermentasi yang terbuat dari susu probiotik, seperti susu kambing etawa yang umumnya menggunakan peran bakteri asam laktat Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus. Salah satu produsen yogurt yang menggunakan bahan susu kambing etawa yakni Goatzilla Farm and Café di Kabupaten Lumajang. Proses pembuatannya masih terhambat oleh fermentor yang sangat sederhana, kurang higenis, serta kondisi suhu dan pH fermentasi yang tidak stabil, sehingga dibutuhkan alternatif fermentor yang lebih optimal. Rancang bangun fermentor yogurt berkapasitas 18L dengan sistem kontrol pH 4502C dan suhu DS18B20 berbasis Arduino UNO R3 menjadi solusi yang ditawarkan, serta bertujuan agar proses fermentasi dan kualitas yogurt yang dihasilkan menjadi lebih baik. Arduino UNO R3 berfungsi sebagai pengendali utama dan pengendali komponen elektronika lainnya. Sensor suhu DS18B20 dan pH 4502C mengirim data tegangan secara real time dan otomatis kepada Arduino UNO R3 untuk diubah menjadi angka digital dan ditampilkan pada LCD 16x2. Hasil percobaan fermentor selama 2-8 jam menggunakan sensor suhu DS18B20 menunjukkan profil suhu stabil rentang 35oC-45oC, rata-rata %error 6.1%, dan menunjukkan performa kerja sensor suhu DS18B20 dapat bekerja dengan baik untuk mengukur suhu selama proses fermentasi yogurt. Sedangkan hasil percobaan menggunakan sensor pH 4502C menunjukkan profil nilai pH beragam pada rentang 5.1-6.8, rata-rata %error 12.6%, dan menunjukkan performa kerja sensor pH 4502C kurang baik apabila digunakan untuk mengukur pH yogurt. Nilai pH tersebut menunjukkan yogurt yang dihasilkan masih belum sesuai dengan standar SNI 2981-2009 yogurt dan perlakuan sensor pH perlu dioptimasi kembali.
Uji Efektivitas Produksi Pupuk Cair Dari Limbah / Sampah Organik Rumah Tangga Suryadi, Kresna; Supriyo, Edy
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.01

Abstract

Produksi pupuk organik cair dari limbah sampah rumah tangga berfungsi untuk mengurangi penggunaan pupuk an-organik secara berlebihan yang mengakibatkan tanah menjadi mengeras, hal ini disebabkan sisa kandungan sulfat dan karbonat, sehingga petani sulit untuk menggemburkan tanah. Pembuatan pupuk dengan menambahkan limbah sampah rumah tangga, dimasukan ke dalam tong komposter dan disemprotkan EM-4. Hasil sampel analisa pupuk organik cair terhadap uji laboratorium berstandar SNI yaitu kadar C Organik sebesar 6.0%, C/N Rasio sebesar 18.6, N-Total sebesar 4.0%, dan pH sebesar 6.9. Hasil sampel uji efektivitas pada tanaman bayam adalah pupuk organik cair setinggi 28 cm, pupuk urea setinggi 35 cm, dan tanpa diberi pupuk setinggi 20 cm, jumlah daun tanaman bayam yang diberi pupuk organik cair sebanyak 20 helai, pupuk urea sebanyak 24 helai, dan tanpa diberi pupuk sebanyak 15 helai. Sehingga dapat disimpulkan, penggunaan pupuk organik cair baik digunakan untuk tanaman bayam namun diperhatikan agar hasil yang didapat lebih maksimal sehingga tidak terjadi penyakit yaitu daun bayam yang berlubang.
Desain dan Pabrikasi Mesin Ekstraksi Santan Menggunakan Dongkrak Elektrik Sandra, Sandra; Yusri, Yusri
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.06

Abstract

Santan meduduki tempat keduan setelah kopra, dalam hal pemafaatan kelapa sebagai bahan pangan. Santan diambil dari proses ekstraksi daging buah kelapa segar dengan cara diperas, baik manual maupun mekanis, keuntungan pemerasan santan secara mekanis adalah waktu lebih cepat dan santan yang dihasilkan lebih banyak. Penelitian ini bertujuan untuk merancang mesin peras santan sistem pres menggunakan dongkrak elektrik dan membandingkannya dengan pemerasan santan secara manual. Metode penelitian ini dimulai dengan tahap perancangan, perakitan mesin ekstraksi dan pengujian mesin. Mesin yang dirancang dengan kapasitas 3 kg. dari perhitungan diperlukan volume sebesar 9.04liter, maka dirancang diameter (d) 24 cm dan tinggi (t) 20 cm sedangkan silinder luar yang berfungsi untuk menampung santan hasil perasan dimensinya d × t adalah 30 × 22 cm. Hasil pengujian mesin didapat waktu yang dibutuhkan setengah dari pemerasan secara manual (25 : 12) dan santan yang diperoleh lebih dari dua kali lipatnya manual (497 : 208). Pengujian dengan penambahan air maka santan yang dihasilakan lebih banyak dari pada dengan cara manual. Efisiensi pemerasan menggunakan mesin lebih tinggi bila dibandingkan dengan manual, kesimpulannya santan yang dihasilkan lebih banyak bila menggunakan mesin dengan waktu yang lebih efisien bila dibandingkan manual.
Identifikasi Kualitas Benih Kacang Tanah (Arachis Hypogaea L.) Varietas Lokal Tuban Menggunakan Uji Tetrazolium dan Uji Daya Berkecambah Ayu Oshin Yap Sinaga; Mimi Lindayanti; Sintia Li Aunila; David Septian Sumanto Marpaung
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.02

Abstract

Kacang tanah (Arachis hypogea L.) merupakan komoditas kacang-kacangan utama di Indonesia karena memiliki sumber protein nabati dan nilai gizi yang tinggi. Namun pada tahun 2018 produksi kacang tanah mengalami penurunan. Salah satu faktor yang menghambat upaya peningkatan produksi kacang tanah yaitu minimnya benih yang bermutu tinggi yang dapat dipengaruhi oleh lama penyimpanan benih. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi rendahnya mutu suatu benih yaitu melakukan pengujian dini mutu benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas benih kacang tanah varietas tuban dengan menggunakan uji tetrazolium dan daya berkecambah pada penyimpanan benih yang lama. Pengujian ini dilakukan dengan 2 metode yaitu uji tetrazolium dan uji daya berkecambah. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling dengan 4 kali ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan viabilitas benih kacang tanah yang disimpan selama 1 tahun, dari 86% turun mencapai 34%, dengan kondisi kadar air meningkat dari 6.8% menjadi 7.4%. Selain itu, hasil uji daya berkecambah benih kacang tanah ditemukan sebanyak 34% normal, 45% kecambah abnormal dan 21% kecambah mati. Berdasarkan uji tetrazolium, ditemukan bahwa benih yang viabel sebesar 79% dan benih non viabel sebesar 21%. Hasil ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya peningkatan viabilitas dan daya berkecambah benih kacang tanah varietas tuban. Identifikasi awal kualitas benih merupakan hal yang penting bagi para pelaku usaha tani agar terhindar dari kegagalan panen.
Rancang Bangun Alat Monitoring Otomatis Berbasis Web pada Budidaya Stroberi Syauqi Hisyam Shafiyullah; Ahmad Thoriq
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.07

Abstract

Stroberi (Fragaria sp.) menjadi salah satu komoditas buah-buahan yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta banyak manfaat dan digemari masyarakat. Budidaya stroberi memerlukan perhatian terhadap faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang tanaman seperti pH tanah, suhu udara, dan kelembapan udara. Para petani masih banyak yang mengukur faktor-faktor tersebut secara manual. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengefesiensikan pekerjaan petani dalam pengukuran faktor-faktor yang memengaruhi tumbuh kembang tanaman stroberi. Penelitian ini menggunakan metode Rekayasa Teknik. Alat diaktifkan dengan mikrokontroler ESP-32 yang dapat terhubung dengan internet. Pembacaan yang dapat dilakukan yaitu 3.5-8 pH tanah, 0-100% RH, dan -40 – 80°C suhu udara.
Teknologi Produksi Tanaman Koro Pedang [Canavalia ensiformis (L.)] Muchdar Soedarjo
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.03

Abstract

Koro pedang [Canavalia ensiformis (L.)] merupakan salah satu tanaman aneka kacang yang potensial dikembangkan sebagai komoditas agribisnis. Selain kandungan gizinya yang cukup tinggi, harga biji koro pedang cukup mahal dan juga sebagai komoditas ekspor. Untuk meningkatkan nilai sebagai komoditas agribisnis, maka produktivitas per satuan luas juga harus cukup tinggi. Sampai saat ini petani menggunakan benih dari tanaman koro pedang yang umum ditanam petani. Sehingga, teknologi budidaya berperan strategis untuk meningkatkan produktivitas. Dalam tulisan ini akan dibahas teknologi produksi berdasarkan pengalaman petani dan hasil penelitian terkini. Komponen teknologi budidaya yang akan dibahas meliputi penggunaan benih, pengolahan tanah, jarak tanam, pemupukan, pencegahan hama dan penyakit, penyiangan gulma dan pemangkasan, panen dan prosesing.
Pengaruh Jadwal Irigasi dan Dosis Pupuk Organik Terhadap Sifat Fisik Tanah dan Pertumbuhan Serai Wangi Wijaya, Krissandi; Mustofa, Asna; Hardanto, Afik; Sumarni, Eni; Sudarmaji, Arief; Sulistyo, Susanto Budi; Kuncoro, Purwoko Hari; Siswantoro, Siswantoro; Margiwiyatno, Agus; Ropiudin, Ropiudin; Ritonga, Abdul Mukhlis; Novitasari, Dian
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.08

Abstract

Serai wangi memiliki nilai ekonomi sangat tinggi dan dapat dibudidayakan pada berbagai kondisi lahan. Lahan marginal umumnya kurang subur, kecuali setelah direhabilitasi melalui pengelolaan irigasi tepat dan pemupukan berimbang. Integrasi parameter kualitas lahan/tanah marginal yang direhabilitasi terhadap paremeter produktivitas serai wangi, yang sejauh ini belum banyak dikaji, mutlak diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh variasi jadwal irigasi dan dosis pupuk organik terhadap sifat fisik tanah dan pertumbuhan serai wangi. Sebanyak 9 demplot serai wangi (luas: @9 m2, jenis tanah: Inceptisol) disiapkan untuk 2 taraf perlakuan, yaitu variasi jadwal irigasi [per hari (SI1), per 3 hari (S13), per 5 hari (SI5)] dan variasi dosis pupuk organik [15 ton/ha (PO1), 25 ton/ha (PO2), 35 ton/ha (PO3)]. Variabel yang diamati meliputi pertumbuhan serai wangi [jumlah batang (JB), tinggi tanaman (TT), jumlah daun (JD)], sifat fisik tanah [kadar air basis Volume (θ), kerapatan isi (rb), permeabilitas (Ks)], serta debit irigasi dan curah hujan. Data pengamatan dianalisis secara statistik (ANOVA, α = 0.05) dan ditampikan secara grafis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jadwal irigasi dan dosis pupuk organik berpengaruh nyata terhadap JB, TT, dan JD serai wangi dengan nilai optimal masing-masing terdapat pada SI3PO3 (20.17 batang), SI1PO3 (137.83 cm), dan SI3PO3 (92.25 helai). Dilihat dari sifat fisik tanah, hanya dosis pupuk organik yang berpengaruh nyata, terutama terhadap θ, dengan nilai optimal terdapat pada PO2 (0.380 cm3/cm3). Kombinasi jadwal irigasi per-3-hari (SI3) dan dosis pupuk organik 35 ton/ha (PO3) sangat potensial untuk diaplikasikan pada budidaya serai wangi di lahan marginal.
Evaluasi Parameter Mikrobiologis Fillet Daging Ayam yang Diawetkan dengan Campuran Bubuk Kulit Buah Manggis dan Bubuk Daun Salam pada Kondisi Penyimpanan Suhu Dingin Rahmawati Rahmawati; Sri Winarti; Qurrotu A'yun
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.04

Abstract

Daging ayam merupakan salah satu komoditas unggas yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Proses pengawetan pada fillet daging ayam dapat dilakukan dengan mengkombinasikan metode perendaman dalam campuran bubuk kulit buah manggis dan bubuk daun salam dengan penyimpanan pada suhu dingin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan campuran bubuk kulit buah manggis dan bubuk daun salam dalam menghambat pertumbuhan mikroba penyebab penurunan mutu pada fillet daging ayam yang disimpan dalam suhu dingin (chilling temperature). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap pola faktorial yang terdiri dari dua faktor, yaitu konsentrasi campuran bubuk kulit manggis dan bubuk daun salam (0%, 15%, dan 30%) serta lama penyimpanan (0, 4, 8, 12, dan 16 hari). Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan taraf nyata 5%, lalu diuji lanjut dengan Uji Duncan (DMRT) 5% jika berbeda nyata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bubuk kulit buah manggis dan bubuk daun salam mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin, tanin, dan terpenoid. Pengaruh terbaik ditemukan pada perlakuan konsentrasi campuran bubuk kulit buah manggis dan bubuk daun salam 30% dan lama penyimpanan 12 hari, dengan total mikroba 5.91 log cfu/g, total S. aureus 1.00 log cfu/g (tidak melebihi batas SNI), dan total E. coli 2.10 log cfu/gr (melebihi batas SNI).
Pengaruh Konsentrasi Dan Jenis Gelling Agent Terhadap Sifat Fisikokimia Jelly Drink Jeruk Bali (Citrus Maxima) Isti Nugiharti; Hari Haryadi
Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jkptb.2021.009.03.09

Abstract

Jeruk bali (Citrus maxima) mengandung vitamin C 26.36 mg/100 g dan serat 0.32 % b/b Namun, jeruk bali mengandung tanin dan saponin yang menyebabkan adanya rasa pahit pada jeruk bali. Pengolahan jeruk bali menjadi jelly drink diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan vitamin C dan serat pangan yang berasal dari gelling agent yang ditambahkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan jenis gelling agent terhadap sifat fisikokimia jelly drink jeruk bali serta mengetahui formulasi jelly drink jeruk bali dengan kadar serat dan vitamin C tertinggi. Penelitian ini menggunakan 2 faktor yaitu konsentrasi gelling agent 0.8%, 1%, dan 1.2% serta jenis gelling agent yaitu kappa karagenan dan jelly powder. Sifat fisikokimia yang diuji adalah vitamin C, serat, viskositas, kadar air, dan pH dengan uji statistik two-way anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi gelling agent mempengaruhi sifat fisikokimia jelly drink jeruk bali. Sedangkan, jenis gelling  agentmempengaruhi kadar serat, viskositas, dan pH jelly drink jeruk bali. Kadar vitamin C dan serat pangan tertinggi terdapat pada formulasi penambahan kappa karagenan 1.2% dengan vitamin C sebesar 69.27% g/ml dan serat pangan sebesar 0.794% b/b. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10